Sabtu, 07 Januari 2017

Tokoh agama di desa Langgar Dalem beserta karya tulisannya : KH. Ma’ruf Irsyad



Tokoh agama di desa Langgar Dalem beserta karya tulisannya : KH. Ma’ruf Irsyad
KH. Ma’ruf Irsyad adalah salah satu tokoh agama di Kudus tepatnya di desa Langgar Dalem. Beliau mensyiarkan islam dengan mengaji kitab-kitab di masjid-masjid setiap habis magrib dan mengisi di majelis-majelis. Biasanya beliau mengajar ngaji di masjid Kaujon tepatnya di desa langgar dalem, masjid Al-Aqsa di Menara Kudus, dan masjid di megawon. Jamaahnya tidak hanya dari santri-satri beliau tetapi juga dari masyarakat sekitar.
KH. Ma’ruf Irsyad lahir pada 27 Muharram 1358 H / 19 Maret 1939 M. beliau lahir dari keluarga yang sangat sederhana. Ayahnya bernama KH. Irsyad dan ibunya bernama ibu HJ. Munijah. H. Irsyad adalah tokoh agama yang disegani di desa itu. Beliau adalah salah satu kiai ahli tauhid. H. Irsyad adalah pendiri pondok pesantren Raudhatul Muta’allimin Jagalan, Langgar Dalem, Kudus.
Ketika umur 3 tahun Yai Ma’ruf Irsyad sudah ditinggal ayahnya Yai Ma’ruf pulang ke rahmatullah. Perekonomian keluarganya pun bertumpu pada ibunya Nyai Munijah. Yai Ma’ruf juga membantu perekonomian keluarganya. Alhasil, Yai Ma’ruf harus bersekolah dan menjual jajanan yang dibuat oleh ibunya. Beliau mengantar jajanan ke warung-warung. Sampai hampir setiap hari beliau datang terlambat ke sekolah. Selain itu sejak kecil beliau juga sudah terampil membuat toplek. Dengan keterampilan itu, beliau meminta orderan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Namun
dengan kondisi tersebut, beliau tidak pernah patah arang dalam belajar dan mengaji.
Pendidikan beliau pada pagi hari dimulai dari SD Demangan namun hanya sampai kelas 5, kemudian pindah di MI TBS Kudus dan dilanjutkan ke Tsanawiyah TBS Kudus. Sorenya di Madrasah Mu’awanatul Muslimin Kenepan Kudus. Sejak kecil beliau mempunyai tekat yang kuat untuk belajar ilmu-ilmu agama. Disamping sekolah di madrasah, Yai Ma’ruf bersama kakaknya Sholichul Hadi mengaji ke KH. Rif’an. Selain itu beliau juga mendatangi majelis-majelis para tokoh ulama di Kudus, di antaranya KH. Ma’ruf Asnawi (Mertua), KH. Turaikhan Adjuri, KH. Arwani Amin, KH. Sya’roni Ahmadi, dll.
Semasa belajar, beliau tidak pernah mondok kecuali di pondok pesantren kediaman beliau sendiri, berkat kegigihan dan keuletan beliau dalam menuntut ilmu dan keta’zhiman kepada guru, akhirnya kealiman serta keberkahan beliau dapat memberikan kemanfaatan bagi banyak masyarakat.          
Keahliannya dalam mengaji kitab membuat KH. Ma’ruf Asnawi terpesona sehingga beliau memintanya untuk membantu mengajar di Qudsiyah. Yai Ma’ruf mengajar di Qudsiyah sekitar tahun 1962 M sampai akhir hayat. Selain mengajar di Qudsiyah, aktivitas beliau juga mengajar di Banat Kudus, TBS Kudus, Mu’allimat Kudus, Mu’awanatul Muslimin juga sebagai Nadhir Pondok Pesantren Raudhotul Muta’allimin. Selain itu beliau juga sebagai ketua Dewan Syuriah PC NU Kudus. dan hampir setiap malam beliau memenuhi undangan masyarakat untuk mengisi berbagai acara di beberapa daerah.
Pondok yang didirikan Mbah Irsyad sebelumnya hanyalah sebuah bangunan pondok yang secara fisik awalnya biasa saja. Namun setelah Pondok Jagalan diasuh oleh Yai Ma’ruf , pondok tersebut berkembang dengan sangat pesat. Baik dari segi fisik maupun pendidikan. Hal itu disebabkan keuletan dan kedisiplinan beliau yang tinggi.
Di tahun-tahun terakhir sebelum beliau meninggal dunia, Yai Ma’ruf sering mengutarakan ke berbagai majelis bahwa umur belai sudah kepunjulen (kelebihan) melebihi standar umur manusia umat  Nabi Muhammad. Apalagi pendahulu-pendahulu beliau berumur di bawahnya seperti ayahnya KH.Irsyad meninggal pada usia 63 tahun, kakaknya Sholikhul hadi sekitar 60 tahun, sedangkan umur beliau sudah lebih 70 tahun. Tapi beliau tidak menyurutkan langkah beliau untuk tetap mngajar dan berdakwah.
Tepatnya tanggal 20 juli 2010 merupakan acara haul KH. Irsyad, ayahnya yang ke 70. Yai Ma’ruf terlihat sehat namun agak aneh gelagatnya. Seperti biasanya beliau naf memimpin acara tersebut. Keesokannya setelah sholat dhuhur berjamaah dengan santri, beliau dilarikan ke ICU RSUD. Pada hari Kamis legi, 10 Sya’ban 1431 H bertepan dengan tanggal 22 Juli 2010 M sekitar pukul 10.45 WIB dengan wajah berseri-seri belai kembali ke Rahmatullah pada usia 73 tahun. Jenazah beliau dimakamkan di pemakaman Sedioluhur Krapyak Kudus berdekatan dengan pusara ayahnya.
KH. Ma’ruf Irsyad mempunyai sebuah karya tulisan berupa sholawat kepada nabi Muhammad SAW. yang dibuatnya sendiri sekitar 1989. Sholawat itu menjelaskan silsilah keluarga Nabi Muhammada SAW. dari nama ibu, ayah, paman, kakek, anak-anak Nabi Muhammad, cucu, sampai kelahiran dan wafat nabi. Sholawat ini di buat untuk memudahkan dalam menghafal dan mengetahui silsilah keluarga Nabi Muhammad SAW.
Sholawat nabi karya KH. Ma’ruf Irsyad ini dibaca sebualan penuh pada waktu bulan Rabi’ul Awaal. Biasanya beliau membacanya ketika akan memulai ngaji kitab baik itu di masjid atau di pondok. Sampai sekarang sholawat itu masih di bacakan setiap bulan Rabi’ul Awwal oleh para santri dan para jam’iyyah-jam’iyyah ranting di desa-desa.
Kalau dikaitkan dengan pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam), sholawat Nabi ini bisa dijadikan untuk meneladani dan mengetahui silsilah keluarga Nabi Muhammad SAW. Sholawat Nabi ini bisa juga diterapkan pada pembelajaran SKI di MI, untuk diajarkan pada siswa supaya siswa mengetahui silsilah keluarga Nabi Muhammad SAW. dengan mudah.
karya tulis KH. Ma'ruf Irsyad

Oleh : Muhimmatul Husna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar