Desa Peganjaran merupakan desa yang terletak di
kecamatan Bae kabupaten kudus. Menurut Ibu Sumiyatun (istri petinggi dukuh
Blender) cerita ini yang beredar secara turun menurun yang disampaikan dari
mulut kemulut. Untuk kebenaran secara pasti sejarah Desa Peganjaran belum bisa
dikatakan 100% benar. Desa Peganjaran ini berdiri bermula dari penggabungan
dari tiga desa yang masing –masing dipimpin oleh petinggi/kepala desa. Adapun
desa tersebut adalah Desa Dlingo, Desa Jatisari, Desa Blender.
Konon menurut shokhibul hikayah di
desa tetangga (Gedang Sewu) ada seorang yang suka berbuat onar
(maling/merampok) yang konon dia adalah seseorang yang sakti dan mempunyai ilmu
kebal. Maling/ rampok tersebut bernama Minak Kocar. Ketika masyarakat sudah
mulai resah dengan perilaku/keonaran yang ia buat, dan masyarakat juga tidak
bisa menangkap Minak Kocar masyarakat pun melaporkan perbuatannya ke Bupati.
Setelah Bupati yang berkuasa pada
zaman itu mendapat laporan dari masyarakat, akhirnya
beliau menyelenggarakan
sayembara. Dari isi sayembara tersebut adalah
‘barang siapa yang bisa menangkap Minak Kocar yang sudah membuat resah
masyarakat secara hidup atau mati akan mendapatkan ganjaran berupa tanah seluas
2Ha’.
Tanah ganjaran tersebut terletak di
wilayah Gedang Sewu. Konon orang yang telah menangkap Minak Kocar adalah salah
satu warga di Dukuh Blender. Kemudian Minak Kocar diarak ke Kenduren
(Kabupaten) dan diserahkan ke Bupati. Tetapi orang yang sudah berhasil
menangkap maling(Minak Kocar) tersebut tidak diketahui namanya. Sesuai dengan
janjiBbupati yang akan memberikan tanah seluas 2Ha tersebut maka orang tersebut
diberi gajaran yang dibuat Bupati.
Karena tanah ganjaran tersebut
berada di Gedang Sewu, sedangkan orang yang berhasil menangkap maling tersebut
adalah orang yang berasal dari Desa
Blender, maka para tokoh pemuka Desa yang terdiri dari Desa Dlingo, Desa
Jatisari, Desa Blender, dan ditambah Desa Gedang Sewu mengadakan musyawarah
untuk mengambil keputusan terbaik.
Dari hasil musyawarah tersebut yaitu
para tokoh Desa sepakat untuk menggabungkan keempat Desa tersebut menjadi 1
Desa, sedangkan nama Desa tersebut disepakati bernama ‘Peganjaran’ dan di
pimpin oleh seorang Kepala Desa/Petinggi. Nama Peganjaran diambil dari tanah
yang diberikan Bupati sebagai ganjaran/hadiah atas keberhasilam seseorang dalam
menangkap maling yang bernama Minak Kocar. Dan Kepala Desa/Petinggi di Desa
Peganjaran yang pertama bernama Suro Dikdjojo Wakiyan. Dan yang awalnya dari 3
Desa tersebut yaitu desa Jatisari, desa Dlingo, dan desa Blender sekarang
menjadi dukuh di Desa Peganjaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar