Sabtu, 07 Januari 2017

Minak Kocar Asal Mula Desa Peganjaran



Desa Peganjaran merupakan desa yang terletak di kecamatan Bae kabupaten kudus. Menurut Ibu Sumiyatun (istri petinggi dukuh Blender) cerita ini yang beredar secara turun menurun yang disampaikan dari mulut kemulut. Untuk kebenaran secara pasti sejarah Desa Peganjaran belum bisa dikatakan 100% benar. Desa Peganjaran ini berdiri bermula dari penggabungan dari tiga desa yang masing –masing dipimpin oleh petinggi/kepala desa. Adapun desa tersebut adalah Desa Dlingo, Desa Jatisari, Desa Blender.
            Konon menurut shokhibul hikayah di desa tetangga (Gedang Sewu) ada seorang yang suka berbuat onar (maling/merampok) yang konon dia adalah seseorang yang sakti dan mempunyai ilmu kebal. Maling/ rampok tersebut bernama Minak Kocar. Ketika masyarakat sudah mulai resah dengan perilaku/keonaran yang ia buat, dan masyarakat juga tidak bisa menangkap Minak Kocar masyarakat pun melaporkan perbuatannya ke Bupati.
            Setelah Bupati yang berkuasa pada zaman itu mendapat laporan dari masyarakat, akhirnya
beliau menyelenggarakan sayembara. Dari isi sayembara tersebut adalah  ‘barang siapa yang bisa menangkap Minak Kocar yang sudah membuat resah masyarakat secara hidup atau mati akan mendapatkan ganjaran berupa tanah seluas 2Ha’.
            Tanah ganjaran tersebut terletak di wilayah Gedang Sewu. Konon orang yang telah menangkap Minak Kocar adalah salah satu warga di Dukuh Blender. Kemudian Minak Kocar diarak ke Kenduren (Kabupaten) dan diserahkan ke Bupati. Tetapi orang yang sudah berhasil menangkap maling(Minak Kocar) tersebut tidak diketahui namanya. Sesuai dengan janjiBbupati yang akan memberikan tanah seluas 2Ha tersebut maka orang tersebut diberi gajaran yang dibuat Bupati.
            Karena tanah ganjaran tersebut berada di Gedang Sewu, sedangkan orang yang berhasil menangkap maling tersebut adalah orang  yang berasal dari Desa Blender, maka para tokoh pemuka Desa yang terdiri dari Desa Dlingo, Desa Jatisari, Desa Blender, dan ditambah Desa Gedang Sewu mengadakan musyawarah untuk mengambil keputusan terbaik.
            Dari hasil musyawarah tersebut yaitu para tokoh Desa sepakat untuk menggabungkan keempat Desa tersebut menjadi 1 Desa, sedangkan nama Desa tersebut disepakati bernama ‘Peganjaran’ dan di pimpin oleh seorang Kepala Desa/Petinggi. Nama Peganjaran diambil dari tanah yang diberikan Bupati sebagai ganjaran/hadiah atas keberhasilam seseorang dalam menangkap maling yang bernama Minak Kocar. Dan Kepala Desa/Petinggi di Desa Peganjaran yang pertama bernama Suro Dikdjojo Wakiyan. Dan yang awalnya dari 3 Desa tersebut yaitu desa Jatisari, desa Dlingo, dan desa Blender sekarang menjadi dukuh di Desa Peganjaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar