Rabu, 22 Februari 2017

ASAL USUL BERDIRINYA MASJID DAN TOKOH PENDIRI MASJID “RAUDLATUL MUTTAQIN” NGRENTENG GEMIRINGLOR NALUMSARI JEPARA



ASAL USUL BERDIRINYA MASJID DAN TOKOH PENDIRI MASJID “RAUDLATUL MUTTAQIN” NGRENTENG GEMIRINGLOR NALUMSARI JEPARA

Berdasarkan wawancara saya dengan bapak Muhtar dirumahnya karena beliau sebagai salah satu tokoh agama penerus dari Mbah Samadi di masa sekarang. Masjid Jami’ “Raudlatul Muttaqin” merupakan satu-satunya masjid yang berada di dukuh Ngrenteng desa Gemiringlor Nalumsari Jepara. Masjid ini didirikan pada tanggal 11 Juli tahun 1957 oleh mbah Samadi bin Mad Rais yang merupakan tokoh yang mempunyai andil besar dalam pendirian masjid ini dan didukung penuh oleh tokoh lain yaitu mbah Tarjo Seti, mbah Muhari, dan Mbah H. Abdul Ghoni dan seluruh warga masyarakat dukuh Ngrenteng pada waktu itu. Karena pada waktu itu untuk melaksanakan shalat Jum’at itu harus pergi ke dukuh lain bahkan ke desa lain yang jaraknya lumayan jauh. Masjid ini didirikan dengan sangat sederhana di atas tanah seluar 700 m2 yang merupakan wakafan dari mbah Samadi. Dahulu nama masjid “Raudlatul Muttaqin” ini bernama Masjid “ Taman Sari”. Setelah tahun demi tahun berjalan, masjid ini pun mengalami renovasi-renovasi pada tahun 1974.
Sebelum mendirikan masjid tersebut, mbah Samadi mengelola sebuah pondok atau
bisa di katakan sebagai mushola untuk warga-warga masyarakat ngrenteng belajar mengaji dan shalat fardhu berjamaah. Beliaulah yang mengajar ngaji di pondok tersebut. Atas inisiatif mbah Samadi ini lah yang mendirikan dan mengelola masjid Taman Sari ini. Mbah Samadi ini merupakan salah satu murid dari mbah K.H Ma’ruf Irsyad Kudus. Beliau tidak hanya menjadi murid mbah K.H Ma’ruf Irsyad, tetapi beliau juga belajar di pondok pesantren Balekambang. Setelah beliau wafat, kemudian kepengurusan diteruskan oleh bpk. Musar dan bpk. Muhtar yang merupakan putra dari mbah Samadi. Lalu, pada tahun 1983 masjid Taman Sari ini dibongkar total dan dimundurkan menuju agak kearah barat, dan didirikan kembali yang kemudian berganti nama menjadi “Raudlatul Muttaqin”.
Pembangunan total masjid ini didukung penuh oleh bpk. Zamsari yg merupakan ketua panitia dari pembangunan masjid dan seluruh warga masyarakat dukuh Ngrenteng desa Gemiringlor Nalumsari Jepara. Penggantian nama masjid ini dari nama “Taman Sari” menjadi “Raudlatul Muttaqin” ini, karena di rasa masjid saat memiliki nama “Taman Sari” itu tidak memberi dampak baik bagi warga masyarakat Ngrenteng. Sedangkan nama “Raudlatul Muttaqin” ini mempunyai arti “Raudlah” itu taman atau dalam bahasa Indonesia itu halaman sedangkan “Muttaqin” itu memiliki arti orang-orang yang bertakwa. Jadi tujuan pengubahan nama menjadi Raudlatul Muttaqin dengan tujuan bahwa masjid yang didirikan ini nantinya yang akan menjadi taman bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT.
Setelah pembangunan kembali masjid Raudlatul Muttaqin ini selesai kira-kira hampir 2 tahun masa pembangunan, kemudian kepengurusan seperti yang menjadi imam shalat di masjid itu adalah bapak Musar yang merupakan putra laki-laki yang tertua sampai sekarang dan bapak Muhtar sebagai ganti jika bpk. Musar  sedang tidak berada di rumah dan merupakan adik dari bapak Musar. Bapak Musar merupakan lulusan dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Qudsiyah dan sekaligus lulusan dari pondok pesantren yang ada di Qudsiyah. Sedangkan  bapak Muhtar meupakan lulusan pondok pesantern (PONPES) Raudlatul Mubtadin Banten. Selain mengurusi masjid, bapak  Musar dan Muhtar pada tahun 1985 mendirikan madrasah diniyah awaliyah Al-Inayah dan selanjutnya juga mendirikan yayasan taman kanak-kanak “Nawa Kartika” yang bertempat didekat area Masjid “Raudlatul Muttaqin”. Untuk pondok yang dahulu digunakan sebagai tempat mengaji sekarang masih dipakai untuk mengaji setiap malamnya yang di ajar oleh bpk Musar pada waktu dulu, sekarang saat putranya sudah lulus dari ponpes Balekambang kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Muhajirin.
            Dan di waktu siang sejak tahun 2007 pondok atau mushola itu juga digunakan sebagai tempat  TPQ Al-Inayah yang sudah mengalami renovasi. Tetapi untuk ketua pengurus pada tahun 2000 sampai tahun 2013 ketua pengurus masjid di pegang oleh bpk. Muhdlor (alm) yang merupakan anak terakhir dari mbah Samadi, tapi untuk yang menjadi imam shalat tetap bapak Musar dan biasa digantikan oleh bapak Muhtar bila beliau ada dirumah. Setelah meninggalnya bapak Muhdlor, ketua pengurusan masjid diganti oleh  suami dari cucu alm. Mbah Samadi yang bernama bapak Zumeni, tetapi yang menjadi imam shalat baik shalat fardhu lima waktu maupun shalat-shalat lainnya itu tetap bapak Musar dan bapak Muhtar jika beliau ada di rumah, karena sekarang beliau lebih banyak tinggal di Tangerang bersama anaknya dan beliau menjadi pengelola dan sekaligus imam masjid di Kampung Sawah Ciputat Tangerang setiap harinya.
Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan dan diambil manfaat dalam pembelajaran sejarah kebudayaan islam bahwa, latar belakang sejarah berdirinya masjid Raudlatul Muttaqin  di dukuh Ngrenteng desa Gemiringlor adalah sebagai pusat kegiatan masyarakat Ngrenteng dalam  hal ibadah kepada Allah SWT.
Oleh : Siti Musbikhatus Sa'adah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar