ASAL USUL BERDIRINYA
MASJID DAN TOKOH PENDIRI MASJID “RAUDLATUL MUTTAQIN” NGRENTENG GEMIRINGLOR
NALUMSARI JEPARA
Berdasarkan
wawancara saya dengan bapak Muhtar dirumahnya karena beliau sebagai salah satu
tokoh agama penerus dari Mbah Samadi di masa sekarang. Masjid Jami’ “Raudlatul
Muttaqin” merupakan satu-satunya masjid yang berada di dukuh Ngrenteng desa
Gemiringlor Nalumsari Jepara. Masjid ini didirikan pada tanggal 11 Juli tahun
1957 oleh mbah Samadi bin Mad Rais yang merupakan tokoh yang mempunyai andil
besar dalam pendirian masjid ini dan didukung penuh oleh tokoh lain yaitu mbah
Tarjo Seti, mbah Muhari, dan Mbah H. Abdul Ghoni dan seluruh warga masyarakat
dukuh Ngrenteng pada waktu itu. Karena pada waktu itu untuk melaksanakan shalat
Jum’at itu harus pergi ke dukuh lain bahkan ke desa lain yang jaraknya lumayan
jauh. Masjid ini didirikan dengan sangat sederhana di atas tanah seluar 700 m2
yang merupakan wakafan dari mbah Samadi. Dahulu nama masjid “Raudlatul
Muttaqin” ini bernama Masjid “ Taman Sari”. Setelah tahun demi tahun
berjalan, masjid ini pun mengalami renovasi-renovasi pada tahun 1974.
Sebelum mendirikan
masjid tersebut, mbah Samadi mengelola sebuah pondok atau
bisa di katakan
sebagai mushola untuk warga-warga masyarakat ngrenteng belajar mengaji dan
shalat fardhu berjamaah. Beliaulah yang mengajar ngaji di pondok tersebut. Atas
inisiatif mbah Samadi ini lah yang mendirikan dan mengelola masjid Taman Sari
ini. Mbah Samadi ini merupakan salah satu murid dari mbah K.H Ma’ruf Irsyad
Kudus. Beliau tidak hanya menjadi murid mbah K.H Ma’ruf Irsyad, tetapi beliau
juga belajar di pondok pesantren Balekambang. Setelah beliau wafat, kemudian
kepengurusan diteruskan oleh bpk. Musar dan bpk. Muhtar yang merupakan putra
dari mbah Samadi. Lalu, pada tahun 1983 masjid Taman Sari ini dibongkar total
dan dimundurkan menuju agak kearah barat, dan didirikan kembali yang kemudian
berganti nama menjadi “Raudlatul Muttaqin”.
Pembangunan total
masjid ini didukung penuh oleh bpk. Zamsari yg merupakan ketua panitia dari
pembangunan masjid dan seluruh warga masyarakat dukuh Ngrenteng desa
Gemiringlor Nalumsari Jepara. Penggantian nama masjid ini dari nama “Taman
Sari” menjadi “Raudlatul Muttaqin” ini, karena di rasa masjid saat
memiliki nama “Taman Sari” itu tidak memberi dampak baik bagi warga
masyarakat Ngrenteng. Sedangkan nama “Raudlatul Muttaqin” ini mempunyai
arti “Raudlah” itu taman atau dalam bahasa Indonesia itu halaman sedangkan “Muttaqin”
itu memiliki arti orang-orang yang bertakwa. Jadi tujuan pengubahan nama
menjadi Raudlatul Muttaqin dengan tujuan bahwa masjid yang didirikan ini
nantinya yang akan menjadi taman bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah
SWT.
Setelah pembangunan
kembali masjid Raudlatul Muttaqin ini selesai kira-kira hampir 2 tahun masa
pembangunan, kemudian kepengurusan seperti yang menjadi imam shalat di masjid
itu adalah bapak Musar yang merupakan putra laki-laki yang tertua sampai
sekarang dan bapak Muhtar sebagai ganti jika bpk. Musar sedang tidak berada di rumah dan merupakan
adik dari bapak Musar. Bapak Musar merupakan lulusan dari Madrasah Tsanawiyah
(MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Qudsiyah dan sekaligus lulusan dari pondok
pesantren yang ada di Qudsiyah. Sedangkan bapak Muhtar meupakan lulusan pondok pesantern
(PONPES) Raudlatul Mubtadin Banten. Selain mengurusi masjid, bapak Musar dan Muhtar pada tahun 1985 mendirikan
madrasah diniyah awaliyah Al-Inayah dan selanjutnya juga mendirikan yayasan
taman kanak-kanak “Nawa Kartika” yang bertempat didekat area Masjid “Raudlatul
Muttaqin”. Untuk pondok yang dahulu digunakan sebagai tempat mengaji sekarang
masih dipakai untuk mengaji setiap malamnya yang di ajar oleh bpk Musar pada
waktu dulu, sekarang saat putranya sudah lulus dari ponpes Balekambang kemudian
digantikan oleh anaknya yang bernama Muhajirin.
Dan di waktu siang sejak tahun 2007
pondok atau mushola itu juga digunakan sebagai tempat TPQ Al-Inayah yang sudah mengalami renovasi. Tetapi
untuk ketua pengurus pada tahun 2000 sampai tahun 2013 ketua pengurus masjid di
pegang oleh bpk. Muhdlor (alm) yang merupakan anak terakhir dari mbah Samadi,
tapi untuk yang menjadi imam shalat tetap bapak Musar dan biasa digantikan oleh
bapak Muhtar bila beliau ada dirumah. Setelah meninggalnya bapak Muhdlor, ketua
pengurusan masjid diganti oleh suami
dari cucu alm. Mbah Samadi yang bernama bapak Zumeni, tetapi yang menjadi imam
shalat baik shalat fardhu lima waktu maupun shalat-shalat lainnya itu tetap bapak
Musar dan bapak Muhtar jika beliau ada di rumah, karena sekarang beliau lebih
banyak tinggal di Tangerang bersama anaknya dan beliau menjadi pengelola dan
sekaligus imam masjid di Kampung Sawah Ciputat Tangerang setiap harinya.
Berdasarkan
penelitian diatas dapat disimpulkan dan diambil manfaat dalam pembelajaran
sejarah kebudayaan islam bahwa, latar belakang sejarah berdirinya masjid
Raudlatul Muttaqin di dukuh Ngrenteng
desa Gemiringlor adalah sebagai pusat kegiatan masyarakat Ngrenteng dalam hal ibadah kepada Allah SWT.
Oleh : Siti Musbikhatus Sa'adah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar